PT Deteksi Basket Lintas (DBL)
Indonesia selaku penyelenggara liga bergerak cepat untuk menyusun perubahan
jadwal pertandingan di Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Sepuluh laga seri III
Solo yang terpaksa berhenti karena hujan abu vulkanis dampak letusan Gunung
Kelud diselipkan ke seri-seri selanjutnya.
Seri III sejatinya menyisakan dua big match. CLS Knights Surabaya menghadapi Satria Muda (SM) Britama Jakarta serta Garuda Kukar Bandung versus Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.
Tidak menunggu lama, CLS melawan SM akan tergelar pada seri IV di Bandung. Partai seru tersebut dihelat pada Jumat, 7 Maret 2014, mulai pukul 20.00.
Seri III sejatinya menyisakan dua big match. CLS Knights Surabaya menghadapi Satria Muda (SM) Britama Jakarta serta Garuda Kukar Bandung versus Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.
Tidak menunggu lama, CLS melawan SM akan tergelar pada seri IV di Bandung. Partai seru tersebut dihelat pada Jumat, 7 Maret 2014, mulai pukul 20.00.
Padahal, sejak NBL Indonesia pertama digelar pada 2010, tidak pernah satu seri dimulai Jumat. Penambahan satu hari tersebut dilakukan karena kondisi normal memang sudah tidak memungkinkan.
''Jadwal ini sudah kami sosialisasikan kepada semua tim di NBL Indonesia,'' ucap Puji Agus Santoso, support events dan basketball operations senior manager PT DBL Indonesia.
''Perubahan jadwal ini tentu akan membuat kerja tim semakin berat. Sebab, akan ada tim yang bermain tiga hari beruntun atau tujuh kali dalam satu seri. Padahal, biasanya maksimal tim akan menjalani lima sampai enam laga dalam satu seri,'' imbuh Puji.
Agar tenaga pemain tidak terlampau terkuras, Puji mengatakan bahwa tiga pertandingan beruntun itu tidak semua laga big match . Maksimal hanya dua game besar beruntun.
CLS dan SM pernah bertemu sekali di seri I Malang. Saat itu CLS memenangi pertandingan dengan skor 79-77. Satu pertandingan lagi digelar di DBL Arena Surabaya pada 10 Mei mendatang.
CLS, SM, plus Aspac Jakarta cukup beruntung karena hanya menyimpan satu tabungan pertandingan. Namun, tidak demikian halnya dengan dua tim lima besar yang lain, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta dan Garuda Kukar Bandung. Dua tim itu masih menyisakan dua laga.
Laga keras PJ melawan Garuda sedianya menjadi penutup seri III Solo pada 16 Februari 2014. Namun, karena laga tidak bisa digelar, pertandingan digeser ke seri V Jakarta, 20 April 2014. Itu berarti di seri-seri berikutnya akan ada lebih banyak big match karena penundaan pertandingan di Solo.
Dengan demikian, Jakarta akan menjadi tuan rumah lagi partai Garuda versus PJ. Pada pertemuan pertama, laga begitu seru. PJ menang dramatis dengan skor 68-66 melalui tembakan buzzer beater dua angka Dimas Aryo Dewanto.
Aria Jabbar, general manager Garuda, menyatakan puas karena pertandingan timnya melawan PJ akan tergelar di Jakarta, bukan di seri IV Bandung. Sebab, di GOR C-Tra Arena, Garuda akan berhadapan dengan SM, Aspac, CLS, plus Hangtuah Sumsel IM dan derby melawan JNE BSC Bandung Utama. ''Kalau kami bermain melawan PJ di Bandung, wah bisa habis kami,'' kata Aria.
Dimas Aryo, bintang PJ, mengatakan siap dengan segala konsekuensi penundaan game di Solo tersebut. Pemain yang akrab disapa Samid itu sadar bahwa tabungan dua game melawan Garuda dan Bandung Utama bakal memperberat jadwal PJ di seri-seri selanjutnya.
''Namun, ini sudah tidak bisa dihindari. Kami akan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya untuk menghadapi jadwal ketat di seri-seri berikutnya,'' tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar